Cerita Lama, Masalah Clasic Kependudukan di Indonesia

Butuh waktu berapa lama untuk membuat atau memperpanjang KTP (kartu tanda penduduk)di tempat anda?seminggu, Sebulan, tahun 3 bulan?Butuh berapa lapis birokrasikah untuk melakukannya (masalah KTP)? dan Butuh waktu berapa lama untuk merampungkan data pemilih tetap untuk Pemilu, atau lebih sederhananya Pilkada?3 tahun, 2 tahun, atau 1 tahun?

Semua pertanyaan diatas memang sangat akrab dengan keseharian kita.Masalah pendataan kependudukan di negeri ini memang carut marut, dan bertele-tele.Data-data yang disajikan sangat diragukan validitas/keabsahannya. Sebagai contoh adalah pembuktian kasus DPT (daftar pemilih tetap) untuk pemilu.Data yang dirujuk setelah ditelusuri dan diaudit ternyata memiliki banyak penyelewengan dan keganjilan.

Mungkin banyak dari kita berangan-angan tentang suatu sistem kependudukan yang baik, terintegrasi secara sistematis untuk keseluruhan negeri ini.Suatu sistem dimana dimungkinkan bagi kita untuk mencari informsi yang update tentang seseorang, tentang domisili, umur, dan lain sebagainya.Suatu sistem dimana tidak ditemukan lagi kecurangan dalam Pemilu, tidak ditemukan lagi KTP ganda, dan tidak ditemukan lagi birokrasi bertele-teledan lama yang bersifat "Indonesia banget".

Solusinya? Ada ide gak?
Bagaimana kalau kita sebut Sistem Informasi Terintegrasi Kependukukan Nasional (SITeKNas)? Kedengaranya keren juga...Bagaimana kalau ribuan sarjana IT yang bertebaran di negeri ini "diberdayakan", dipercayai, dan diberi tanggungjawab untuk mengelolanya? Kita dapat mereancang sebuah sistem database kependudukan nasional. Sistem ini berawal dari tingkat paling rendah dari wilayah kependudukan. Semisal dusun, RT, RW, samapi kabupaten, dan propinsi hingga nantinya diintegrasikan secara keseluruhan untuk main database secara nasional.
Anak-anak negeri diberi kesempatan untuk merancang sistemnya, diberi semacam "sayembara" untuk membuat bentuk aplikasinya. Yang terpilih nantinya akan dijadikan sebagai standar nasional. Sistem ini akan ditanamkan pada server-server kecil di desa, RT, dan nantinya dikelola oleh masing-masing daerah tersebut. Dengan adanya standarisasi maka data yang ada akan diseragamkan dan semakin mudah untuk diakses dan dikelola.Pada tingkat-tingkat terndah ini, pihak-pihak yang nantinya akan menggunakan, juga dibekali dengan training singkat untuk bagaiamana mengelola sistemnya dengan baik. Nantinya semua sistem ini akan dihubungkan dan dikoneksikan perdaerah, lalu diciutkan lagi menjadi satu sistem utama secara nasional.
Lalu untuk masalah birokrasi yang berbelit belit dan bertele-tele kita rancang untuk lebih sederhana, dengan konsep one stop dan one day only. Dimana seseorang yang akan mengurus kependudukanya tidak perlu mendatangi banyak pihak, menuggu tanda tangan pengesahan dari banyak orang, dan tidak perlu juga menggunakan jasa calo atau uang pelicin agar masalahnya dapat teratasi lebih cepat.Semuanya disatu tempat, sederhana dan dapat diselesaikan dalam satu hari saja.
Semoga ide ini didengar, dilihat, dan diakomodir untuk direalisasikan oleh mereka-mereka para pemimpin negeri ini. Demi indonesia yang lebih baik.

0 komentar:

Posting Komentar