Laptop Mulai Geser Personal Komputer

SEMARANG-MI: Tingginya minat konsumen terhadap laptop yang hadir dengan berbagai ukuran dan harga yang kompetitif mulai menggeser permintaan terhadap produk personal computer atau komputer meja.

"Masing-masing memang memiliki keunggulan dan kelebihannya, tetapi jika perbandingannya pada kemampuan perangkat dalam bekerja, personal komputer (pc) masih tetap unggul," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Dewan Pengurus Daerah Jateng Kadar Pono, di Semarang, Jumat (12/6).

Hanya saja, kata dia, seiring dengan turunnya harga laptop hingga mencapai Rp3 jutaan per unit, masyarakat mulai mengalihkan pembeliannya ke laptop dibandingkan dengan pc.

"Kemampuannya memang tidak sebaik pc, namun cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang memiliki aktivitas di luar rumah dengan harga terjangkau," ujarnya.

Pergeseran tersebut juga dibuktikan dengan jumlah pesanan dari konsumen yang menginginkan pc rakitan, setiap tahun mulai mengalami penurunan. "Sebelumnya, saya bisa menerima pesanan untuk merakit pc hingga lima unit per hari, kini turun menjadi satu unit komputer per minggunya," ujarnya.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh pemilik toko AG Komputer di Jalan Bedagan, Semarang, Hartono Gunawan mengatakan, pembelian perangkat komputer untuk jenis pc memang menurun drastis dibanding sebelumnya. "Saat ini, sebagian besar masyarakat lebih berminat membeli laptop dengan spesikifasi yang diminati dibandingkan dengan komputer pc," ujarnya.

Saat ini, kata Hartono, peminat komputer pc didominasi pembeli dari perusahaan atau masyarakat yang memiliki usaha yang memang membutuhkan komputer pc untuk mengerjakan pekerjaan yang lebih berat dan sulit dilakukan apabila menggunakan laptop.

Ia memprediksi, peminat laptop akan semakin meningkat seiring perkembangan pada teknologi laptop yang semakin maju dan murah harganya. "Jika sebelumnya masyarakat harus mengeluarkan dana hingga belasan juta, kini cukup dengan uang Rp3 jutaan bisa mendapatkan laptop," ujarnya.

Bahkan, kata dia, adanya penguatan kurs pertukaran rupiah terhadap dolar AS berdampak pada penurunan harga jual laptop hingga 20 persen.

"Kondisi seperti ini tentu akan dijadikan momentum masyarakat untuk membeli perangkat komputer yang 'mobile' ini, " ujarnya.

Ia mengatakan, laptop yang diminati masyarakat lebih didominasi jenis notebook yang memiliki ukuran lebih besar, sedangkan netbook dengan ukuran lebih kecil belum banyak peminat.

"Mungkin belum menjadi trend. Tetapi, apabila aktivitas masyarakat memang menuntut membutuhkan laptop dengan ukuran lebih kecil, seperti netbook, tentu akan banyak peminat pula yang akan tertarik membelinya," ujarnya.

Berdasarkan pengamatan di sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Semarang, sebagian besar stand penjualan komputer lebih banyak menyediakan laptop dibandingkan dengan komputer meja atau pc.

Bahkan, sejak beberapa tahun terakhir, hampir sebagian besar stand penjual komputer hanya menampilkan laptop di setiap etalasenya. Sedangkan, komputer meja hanya dijelaskan melalui brosur, karena memang membutuhkan ruang yang lebih luas dibandingkan dengan memajang sebuah laptop.

Pameran komputer yang digelar di Kota Semarang juga mulai didominasi pameran untuk produk laptop dibandingkan dengan pameran sebelumnya lebih didominasi komputer meja karena harga laptop saat itu tergolong mahal. (Ant/OL-7)

Kedubes AS luncurkan Youtube untuk Indonsia

JAKARTA--MI: Untuk melancarkan misi diplomasi publik di Indonesia, Kedutaan Besar Amerika Serikat meluncurkan saluran YouTube yang menampilkan lebih dari 100 video pendek mengenai berbagai macam topik tentang Amerika.

Video-video yang berisikan tentang kebudayaan, masyarakat, pendidikan, kegiatan agama, politik, dan pendidikan bahasa Inggris ini dapat diakses melalui www.youtube.com/pasjakartaindonesia dan ditampilkan dalam Bahasa Indonesia atau diberi terjemahan Bahasa Indonesia, demikian siaran pers Kedubes AS di Jakarta, Kamis (17/9).

Sebagian besar video yang terdapat di YouTube ini diproduksi bersama oleh stasiun-stasiun televisi nasional Indonesia.

Peluncuran saluran YouTube ini adalah hal paling mutakhir dari rangkaian langkah-langkah inovatif yang diambil oleh Kedubes AS untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam menjalankan misi diplomasi publik di Indonesia.

Pada Januari lalu, Kedubes AS menjadi misi diplomatik pertama di Indonesia yang memiliki halaman penggemar (fan page) Facebook, www.facebook.com/jakarta.usembassy yang kini jumlahnya telah mencapai lebih dari 8,500 penggemar. Halaman ini menampilkan hal-hal unik seperti foto, video, dan perlombaan.

Pada tahun 2008, Kedubes AS ikut mensponsori konferensi blogging nasional Pesta Blogger kedua yang melibatkan lebih dari 1.000 peserta. Tahun ini Kedubes AS kembali menjadi sponsor utama acara Pesta Blogger 2009 yang rencananya akan diadakan di Jakarta pada 24 Oktober.

Kedubes AS pertama kali menggunakan YouTube pada 2008 untuk mengirimkan video ucapan selamat Idul Fitri dan kemudian pada tahun yang sama memasang video berupa instruksi untuk mengikuti "Diversity Visa Lottery" yang telah diakses beberapa ribu kali.(Ant/OL-04)

Open Sorce Bisa Hemat Milyaran Rupiah

JAKARTA-MI: Sejumlah perusahaan mampu menghemat hingga miliaran rupiah dengan menggunakan perangkat lunak (software) open source (OS).

"Dengan OS, kita bisa menghemat 500 dollar AS untuk tiap terminal Personal Computer (PC) yang menjalankan fungsi office," kata pemilik perusahaan penerbitan dan percetakan Dian Rakyat Group Mario Alisjahbana pada Seminar Nasional Pengguna Open Source Software dan IGOS Center, di
Jakarta, Rabu (22/7).

Sedangkan untuk tiap PC workstation untuk fungsi grafis bisa dihemat US$1.500-3.000," ujar putra Sutan Takdir Alisjahbana itu.

"Bayangkan jika sebuah perusahaan mempunyai 300 komputer, berapa bisa dihemat? Apa lagi biaya itu harus dikeluarkan hampir tiap tahun karena selalu ada upgrade, seperti misalnya dari Windows Vista ke Windows7," katanya.

Sebagai perusahaan penerbitan dan percetakan, ujarnya, software yang dibutuhkan adalah sistem operasi, manajemen dan akuntansi, pengolahan teks, pengolahan foto dan gambar serta software desain dan pracetak.

Ia juga membantah pernyataan bahwa software OS masih terbatas dan mutunya lebih rendah dari software berlisensi (proprietari).

Pihaknya, lanjut dia, menggunakan software open source pengolah foto Gimp yang sekelas dengan Adobe Photoshop demikian pula dengan software pengolah gambar, desain, serta pengatur tata letak yang juga berbasis OS.

Sementara itu, Kepala Divisi Information Technology Samudra Indonesia Group Denny Ganjar, mengatakan, dengan menggunakan software open source pihaknya bisa menghemat biaya pembelian software sampai Rp6 miliar.

"Menghemat sampai Rp6 miliar dengan kemampuan yang sama saja dengan kalau kita menggunakan software proprietari yang total biayanya sampai Rp18 miliar," katanya dengan bangga telah sukses bermigrasi ke OS.

Sedangkan Asisten Deputi Urusan Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Kementerian Ristek Kemal Prihatman mengatakan, Surat Edaran telah dikeluarkan Men-PAN pada Maret 2009 tentang penggunaan software OS untuk menggantikan software ilegal, dan harus sudah diimplementasi seluruhnya pada 2011.

"Sejak keluar SE itu mulai banyak instansi pemerintah yang aktif mencari tahu tentang software OS. Sudah ada sekitar 60-an pemkot/pemkab yang datang kepada kami mencari tahu dan meminta penjelasan bagaimana bermigrasi ke OS, belum termasuk yang mendatangi Depkominfo," katanya.

Ia mencontohkan Pemkot Surabaya yang mengajukan diri untuk bermigrasi. "Mereka akan mulai dengan sosialisasi, pelatihan, membuat lingkungan mendukung, baru kemudian bermigrasi. Prosesnya bertahap," katanya. (Ant/OL-7)

Sedikit Tentang Java

Java pertama kali diluncurkan pada tahun 1995 sebagai bahasa pemrograman umum (general purpose programming language) dengan kelebihan dia bisa dijalankan di web browser sebagai applet. Sejak awal, para pembuat Java telah menanamkan visi mereka ke dalam Java untuk membuat piranti-piranti yang ada di rumah (small embedded customer device) seperti TV, telepon, radio, dan sebagainya supaya dapat berkomunikasi satu sama lain. Tentu saja jalan menuju visi ini tidak mudah untuk ditemukan apalagi untuk ditempuh. Langkah pertama yang diambil oleh Sun Microsystem adalah dengan membuat JVM (Java Virtual Machine) yang kemudian diimplementasikan dalam bentuk JRE (Java Runtime Environment). JVM adalah lingkungan tempat eksekusi program Java berlangsung dimana para objek saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Virtual Machine inilah yang menyebabkan Java mempunyai kemampuan penanganan memori yang lebih baik, keamanan yang lebih tinggi serta portabilitas yang besar.

Di negeri dimana asal nama bahasa ini di ambil, bahkan di pulaunya sendiri yang banyak memiliki SDM di bidang IT, Java kurang populer bila dibandingkan dengan VisualBasic, Delphi dan Visual C++. Hal ini mungkin disebabkan oleh tidak adanya kemauan yang kuat dari kita untuk menjadi mandiri dalam bidang software. Tahukah anda bahwa tidak kurang dari 50% software-software di Amerika di impor dari negara-negara Asia terutama India dan Cina.


sumber : http://ilmukomputer.org/?p=4024

Tingkatkan Kompetensi dengan Penggabungan Metode Perkuliahan

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penggabungan metode perkuliahan seperti teori, metodologi, dan praktik dalam segala aktivitas pembelajaran yang menyeluruh, baik di kelas maupun luar kelas, akan meningkatkan kompetensi mahasiswa.

"Sehubungan dengan hal itu, dalam rangka meningkatkan kompetensi mahasiswa ilmu komunikasi, Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) meluncurkan Ikomtv," kata General Manager Ikomtv, Fajar Junaedi MSi, di Yogyakarta, Sabtu (19/9).

Ia mengatakan Ikomtv menggunakan format tv kabel yang disiarkan di lingkungan kampus UMY dengan target khalayak sasarannya adalah mahasiswa dan masyarakat yang tinggal di sekitar kampus UMY.

Acara yang disiarkan berisi kegiatan di UMY dan berbagai film, iklan, talk show karya mahasiswa dan dosen ilmu komunikasi UMY. "Sebagai media komunitas, Ikomtv nantinya juga dapat digunakan untuk menyemarakkan Muktamar Muhammadiyah pada 2010," kata Junaedi yang juga dosen Departemen Ilmu Komunikasi UMY.

Menurut dia, Ikomtv merupakan sarana praktikum mahasiswa terutama mahasiswa Program Studi Broadcasting Ilmu Komunikasi UMY dan sebagai bentuk media latihan bagi mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja, sehingga mahasiswa diharapkan sudah memiliki kemampuan yang memadai di bidang penyiaran.

"Selain Ikomtv untuk peningkatan kompetensi mahasiswa, ilmu komunikasi UMY juga mengeluarkan Advikom. Advikom merupakan laboratorium nyata dari sebuah biro iklan dengan struktur dan kegiatan seperti biro iklan sesungguhnya," katanya.

Dengan demikian, mahasiswa periklanan Ilmu Komunikasi UMY memiliki kompetensi tinggi di bidang periklanan, karena sudah pernah beraktivitas dalam sebuah laboratorium biro iklan.

"Kegiatan Ikomtv dan Advikom diorganisasi oleh Ikom Enterprise, yang secara rutin akan mengadakan kegiatan seperti pelatihan untuk kru Ikomtv, Ikom radio, Ikom Digimagz, dan Advikom yang terdiri atas mahasiswa ilmu komunikasi," katanya.

Selain itu, juga diagendakan untuk mengikuti berbagai kompetisi dan festival di bidang komunikasi, sehingga kompetensinya semakin meningkat.

Ia mengatakan Ikom Enterprise mengorganisasi kegiatan mahasiswa yang diarahkan pada pembentukan karakter profesional, sehingga saat masih kuliah mahasiswa sudah memiliki perilaku profesional.

"Ketika mahasiswa telah lulus atau menyelesaikan kuliah, mereka akan memiliki kemampuan yang kompetitif, dan dapat bersaing dalam dunia global," katanya.

Lill About Facebook (dari Kompas)

JAKARTA, KOMPAS.com - Saking populernya Facebook, sampai-sampai muncul aliran baru di dunia maya yang menjadikan Facebook sebagai "ajarannya". Ada banyak kelompok "Jemaah Facebookiyah". Ada yang menamakan diri Jemaah Facebookiyah, Jemaah Fesbukiyah, Jemaah Al Facebookiyah, dan banyak nama lainnya.

Mereka membentuk kelompok tersendiri, untuk bergabung harus mendaftar dan melakukan diskusi terbatas di kelompoknya. Hanya yang menjadi anggota yang bisa terlibat dalam diskusi tersebut, mengirimkan pesan, gambar, atau link ke situs-situs yang bakal ramai diperbincangkan.

Ini fakta lho, bukan gosip bukan rumor. Namun, jangan berpikiran buruk dulu dengan kelompok itu. Semuanya sebenarnya sama-sama kelompok yang tidak bisa lepas dari Facebook, bangga sebagai pengguna yang sehari-hari bisa mengakses Facebook, sampai-sampai bikin kaus, t-shirt, mug, dan pin dengan tema Facebook. Bahkan, di awal tahun lalu sempat terbit beberapa edisi The Fesbuqiyah Telegraph, koran online yang kocak habis dengan semboyan "enak di-tag dan perlu".

Tanpa sadar, pengguna internet sudah tak bisa lepas dari Facebook yang telah menjadi bagian hidup. Jadi tanpa sadar, pengguna Facebook yang fanatik pun secara tak sadar telah menjadi bagian "Jemaah Facebookiyah". Update status, ganti profil, komentar status teman, nge-tag foto, main games, dan share link sudah menjadi kegiatan rutin bukan lagi harian, bisa tiap menit bahkan detik. Facebook juga membantu jutaan orang menemukan sahabat-sahabat lama, saudara jauh, bahkan membangun persahabatan baru yang tak terbayang sebelumnya.

Bahkan, komunikasi dengan Facebook mau tidak mau harus bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Lewat ponsel saat sedang naik bus kota atau KRL dan pakai PC desktop di tempat kerja. Sementara saat di rumah, bermain Facebook mungkin akan lebih nyaman dengan sebuah netbook. Selain ringan, juga mudah dibawa-bawa dari dapur, ruang tengah, tempat tidur, atau kalau perlu di WC.

Apalagi dengan netbook yang all in one, sudah lengkap dengan modem di dalamnya sehingga tak perlu colok-colok USB flash lagi. Salah satunya netbook dari Smart yang sudah dibundel dengan layanan internet 3,5G menggunakan teknologi CDMA EVDO Rev A, apalagi layanan internetnya unlimited. Dengan harga Rp 3.000 per hari, sudah bisa akses Facebook selama 24 jam tanpa takut mengeruk kocek lebih dalam.

Pilihan lainnya untuk bisa terus terhubung dengan Facebook tentu banyak. Namun, faktor kepraktisan dan tarif yang layak tentu jadi pertimbangan paling utama.